Sejak merebaknya pandemi Covid-19 dua tahun lalu, masyarakat Indonesia kini mengenal istilah freelancer. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan seorang freelancer?
Freelancer memang memiliki sedikit sedikit kesamaan dengan Work From Home. Namun, keduanya merupakan dua jenis pekerjaan yang berbeda. Nah, bagi Anda yang tertarik untuk mencari tahu lebih dalam mengenai freelancer, tidak ada salahnya untuk menyimak penjelasan singkat berikut ini!
Freelancer adalah…
Dilansir dari laman Investopedia, pengertian freelancer adalah seorang pekerja mandiri yang mendapatkan komisi atau upah berdasarkan pekerjaan atau proyek yang biasanya berjangka waktu pendek.
Sedangkan laman SumUp mendefinisikan freelancer sebagai wiraswasta yang kerap menawarkan layanan atau jasa dan mengerjakan sejumlah pekerjaan untuk lebih dari satu klien dalam sekali waktu.
Perbedaan freelancer dengan pegawai reguler
Adapun perbedaan dari seorang freelancer dengan pegawai reguler, antara lain:
1. Status kepegawaian
Para freelancer merupakan pegawai mandiri atau yang sering disebut dengan self-employed. Dengan kata lain, mereka bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri.
Hal ini tentu berbeda dengan para pegawai reguler yang harus bekerja pada suatu perusahaan.
2. Jumlah klien
Dalam sekali waktu, seorang freelancer bisa saja menerima lebih dari satu klien yang berbeda-beda bidang dan task kerjanya. Sedangkan para pegawai reguler hanya mengerjakan tugas yang diberikan atau dibebankan oleh perusahaan.
Dengan kata lain, pegawai reguler hanya memiliki satu klien, yaitu perusahaan tempatnya bekerja.
3. Durasi pekerjaan
Seorang freelancer biasanya dikontrak dalam jangka waktu yang cukup pendek sesuai dengan penyelesaian proyek atau task. Hal ini tentu saja berbeda dengan para pegawai reguler yang memiliki kontrak kerja paling sedikit satu tahun masa kerja.
Contoh pekerjaan freelancer
Jika melihat sejumlah perbedaan di atas, tentu saja hal ini membuat Anda semakin penasaran dengan pekerjaan para freelancer.
Nah, seperti apa sih jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh seorang freelancer?
– Penulis lepas
– Website Designer
– App Developer
– Jurnalis Independen
– Social Media Manager
– Graphic Designer
– Copywriter, dll.
Kemampuan yang harus dimiliki freelancer
Lalu, kemampuan apa saja yang dibutuhkan oleh seorang freelancer agar klien puas dan mau bekerja sama kembali?
– Kepercayaan diri – Seorang freelancer dengan kepercayaan diri yang tinggi tentu akan lebih meyakinkan para klien.
– Sales dan negosiasi – Kemampuan ini dibutuhkan untuk mendapatkan harga terbaik dari jasa yang freelancer tawarkan.
– Time management – Seorang freelancer harus bisa mengatur waktu mengingat jumlah pekerjaan yang dikerjakan lebih dari satu pada satu waktu. Hal ini dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan seefektif dan semaksimal mungkin.
– Kemauan untuk belajar – Freelancer juga dituntut untuk up to date terhadap perkembangan dan tren yang ada. Maka dari itu, seorang freelancer juga harus memiliki kemauan untuk mempelajari hal-hal baru.
Kelebihan menjadi freelancer
Semenjak satu tahun belakang ini, mungkin sering mendengar bahwa orang-orang di sekitar justru memilih untuk menjadi freelancer.
Pertanyaannya, benarkah menjadi seorang freelancer memberikan banyak keuntungan dibandingkan menjadi pegawai regular?
1. Fleksibel
Seorang freelancer dapat mengerjakan pekerjaannya di mana dan kapan saja. Kendati demikian, juga dituntut untuk menyelesaikan tepat pada waktu yang telah disepakati.
2. Waktu yang lebih efisien
Pekerjaan yang dapat diselesaikan di mana saja membuat seorang freelancer lebih efisien dalam memanfaatkan waktu. Tidak hanya itu, mereka dapat menentukan jam kerjanya sendiri tanpa adanya patokan khusus.
3. Lebih prospektif
Seorang freelancer bisa mendapatkan penghasilan melebihi dari pegawai regular, lho! Hal ini dikarenakan dalam sekali waktu, mereka mampu mengerjakan lebih dari satu jenis pekerjaan dan dari klien yang berbeda-beda.
4. Persaingan yang sehat
Umumnya, para freelancer akan mematok harga sesuai dengan pasar. Hal ini tentu saja menjadi salah satu contoh persaingan sehat karena tidak terjadi perang harga yang justru akan merugikan.
Kekurangan menjadi freelancer
Kendati demikian, terdapat sejumlah hal yang wajib untuk diperhatikan. Selain menawarkan kelebihan yang menjanjikan, menjadi seorang freelancer juga cukup berisiko. Misalnya saja:
1. Minim inspirasi
Berkutat di dunia yang itu-itu saja terkadang membuat para freelancer kekurangan ide atau inspirasi. Terlebih jika mengerjakan lebih dari satu proyek dengan task yang hampir sama. Hal ini kerap membuat bosan dan kehabisan ide.
2. Menjadi anti sosial
Seorang freelancer sangat jarang bersosialisasi dengan orang lain, kecuali klien. Hal ini membuat mereka kerap mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain di dunia nyata atau pada saat bertemu klien.
3. Payment yang tidak tentu
Berbeda dari pegawai regular yang menerima upah kerja setiap sebulan sekali, para freelancer hanya menerima upah setiap pekerjaannya telah selesai. Jika selama kurun waktu tertentu seorang tidak mendapatkan klien, maka mereka tidak akan mendapatkan penghasilan.
4. Menjadi kurang disiplin
Jam kerja yang fleksibel terkadang membuat sejumlah freelancer justru mengakibatkan kurang disiplin. Maka dari itu diperlukan ketegasan, kesadaran diri dan rasa tanggung jawab yang tinggi agar pekerjaan tidak terbengkalai dan dapat terselesaikan tepat waktu.
Nah, setelah membaca penjelasan singkat mengenai freelancer di atas, sudahkah Anda mendapatkan gambaran? Kendati demikian, bagi yang ingin menjajal usaha satu ini, jangan lupa untuk memikirkan secara matang antara kelebihan dan kekurangannya agar tidak menyesal di kemudian hari, ya!