Yuk Simak Sumber dan Metodologi yang Digunakan Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu kunci utama dalam mencapai pertumbuhan ekonomi. Ditambah semakin bagus infrastruktur yang dimiliki, maka dapat membantu mewujudkan bangsa yang berdaya saing tinggi pula. Itulah kenapa dibutuhkan perusahaan pembiayaan infrastruktur untuk mempercepat proyek. Dan pada artikel ini akan dibahas mengenai sumber serta metodologi perusahaan tersebut.
Sumber dan Metodologi Perusahaan Pendanaan Infrastruktur
1. Pendanaan Pemerintah
Sumber pembiayaan infrastruktur yang utama berasal dari pendanaan pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun daerah. Di pemerintah pusat, metodologi pendanaan menggunakan APBN, PHLN, SHN/SUN, dan likuiditas aset negara. Dari APBN, sudah ada anggaran pemerintah khusus untuk infrastruktur.
PHLN yaitu pin-jaman luar negeri dari mitra pembangunan, SHN/SUN yaitu penerbitan obligasi berdasarkan kredit rating negara, dan likuiditas aset negara dengan rincian dana dari penjualan aset serta sekuritisasi BUMN. Sementara dari pemerintah daerah, menggunakan metodologi pendanaan berasal dari APBD dan surat hutang daerah.
2. Pendanaan BUMN/BUMD
Perusahaan pembiayaan infrastruktur menggunakan metodologi seperti cadangan khas dan khas operasional untuk mendanai suatu proyek. Selain itu, sumber lainnya berasal dari surat hutang dan obligasi perusahaan. Dimana penerbitan surat hutang obligasi berdasarkan kredit rating perusahaan tersebut. Kemudian dana lainnya bersumber dari pin-jaman langsung BUMN atau BUMD.
3. Pendanaan Off Balance Sheet
OBSF atau pendanaan off balance sheet yaitu perusahaan akan mencatat aset atau kewajiban tertentu dengan mencegahnya untuk muncul di neraca. Meski kegiatannya tidak tercatat di neraca, namun tetap bisa memberikan dampak terhadap pendapatan non bunga. Yang mana secara substansial berkontribusi terhadap profit perusahaan.
Metodologi pendanaannya yaitu ketersediaan pembayaran pemerintah pusat maupun daerah. Yakni ekuitas investor ditambah jaminan multi tahun dari pemerintah, serta ekuitas investor ditambah jaminan multi tahun dari pemerintah daerah. Ini digunakan untuk mendanai berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang ada.
4. Pendanaan Strategis
Selain OBSF, ada juga yang bersumber dari pendanaan strategis. Metodologinya yaitu menggunakan vertikal dan horizontal split serta paket lintas sektor. Yaitu campuran metodologi sebelumnya dengan memilah aset, atau dengan metodologi pendanaan rincian memaketkan proyek terkait. Hingga melibatkan obligasi proyek, surat hutang khusus infrastruktur, dan lain lain.
5. Pendanaan KPBU
Pendanaan KPBU atau kerjasama pemerintah dan badan usaha menjadi yang banyak diandalkan saat ini. Sehingga terdapat perusahaan pembiayaan infrastruktur swasta dengan jaminan pemerintah yang dapat diandalkan. Dan dalam KPBU tersebut yang dapat dikerjasamakan yaitu infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial. Tujuannya adalah untuk mendukung pembangunan ekonomi di dalam negeri.
Demikian ulasan singkat mengenai sumber dan metodologi pembiayaan infrastruktur yang ada di Indonesia. Salah satu perusahaan pembiayaan yang belakangan semakin melejit yaitu PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur). BUMN ini dinaungi Kementerian Keuangan, dan ditugaskan memfasilitasi proyek pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Produknya bisa dilihat lebih jelas di ptsmi.co.id.