Negeri 5 tower yang di karang oleh Ahmad Fuadi ini adalah semacam cerita yang di bawa dari cerita jelas, justru di fimkan yang di terbitkan pada 1 Maret 2012. sosok pokok di roman ini yaitu Alif yang di lahirkan di minangkabau.
Alif yaitu satu orang anak yang anyar saja berhasil SMP di Minanjau. Alif menciptakan perjanjian dengan sahabatnya Randai buat sama-sama meneruskan pembelajaran ke SMA di Bandung,kemuddian masuk ke kampus idamannya,ITB. lamun seluruh impdiannya pupus semacam itu saja tengah Amaknya memohon dia meneruskan pembelajaran di pondok pondok. persoalan antara Alif serta Amakpun terjalin, maka Alif menyortir buat mengurung diri di kamar dengan mhendak, berambisi batin orang tuanya hancur maka menjunjung kemauan Alif masuk ke SMA, tapi seluruh sdia-sdia saja. sampai sesuatu hari ia Alif memperoleh pesan dari pamannya yang lagi menempuh pembelajaran di Kairo, Mesir. pesan itu berkualitas masukan kepasertaya supaya mencari ilmu di Pondok Masertai yang posisinya di jawa. sehabis membaca pesan itu ia berfikir, bila memanglah perlu meneruskan ke pondok peantren, ia hendak meneruskan ke Pondok Masertai saja ucapnya, serta perihal itu di setujui oleh orang tuanya kendati dengan berat batin.
Setibanya di PM, batin alif rasanya makin resah serta lenyap. Tempat yang ia datangi menurutnya benar-benaar mendekati bui yang hendak menahannya sepanjang separuh tahun. perihal serta menciptakan Alif lebih banyak memencil, serta larut dalam kesedihan. lamun bersamaan berjalannya era, seluruh makin berganti ketika golongan kesatu di mulai. Ustadz salman,di ikuti seluruh pelajar yang lain tidak henti-hentinya menyerukan guna-guna yang benar-benar menciptakan batin Alif hancur.” Man Jadda Wajada”: sispa yang bersungguh-sungguh tentu akan sukses.
Di PM, Alif menciptakan sahabat anyar dari bermacam kawasan, yakni: Raja, Dulmajid, Said, Atang serta Baso. Yang selanjutnya mereka berenam selalu di ingat selaku Sahibul tower, yang dalam bahasa indonesianya berpengertian pemilik tower. Di dasar tower inilah mereka menghabiskan era berhari-hari dengan mengingat, melatih diri, melancarkan bahsa arab serta inggris yang adalah bahasa patut di Pm. Tahun kesatu mereka lewati dengan penuh godaan serta tantangan, tapi mereka bisa melewatinya dengan energik dan juga perkawanan yang makin erat. sampai sesuatu hari, Baso pergi dari PM, sebab neneknya yang telah sakit-sakitan, di tambahan lagi perekonomian yang tidak menyokong. Dengan berat batin mereka membebaskan sahabatnya itu dengan berpelukan satu persaru. Kepergian baso inilah yang menciptakan Alif serta sahibul tower yang lain merasa terdorong buat lekas pergi dari PM dengan kilat serta pastinya hasil yang melegakan sampai selanjutnya sama-sama jadi orang yang berhasil. Di dasar tower masertai, para sahibul tower rajin berfikir visioner serta bercita-cita besar, yakni menaklukkan negeri. Dengan intensitas serta fungsi keras mereka perihal itu dapat terlaksana. Alif berkecukupan di Amerika, Raja di Eropa, Said dan Dulmajid di indonesia, Atang di afrika dan Baso di Asia. gara-gara intensitas mereka seluruh godaan dan halangan yang tidak henti-hentinya menghadang berhasil mereka lalui dengan energik dan intensitas mereka, di tambahan lagi satu guna-guna luar umum yang rajin membangkitkan energik mereka “Man Jadda Wajada.”
Kekurangan
Dalam penyajian puncak rasanya belum begitu dominan, di tambahan lagi penjabaran juru tulis dalam menyatakan rivalitas dari figur yang satu dengan yang yang lain tidak selaku tuntas.
Kelebihan
Cerita yang amat menarik, menciptakan pembaca seakan-akan menerus penasaran dengan kesinambungan ceritananya, maka pembaca terbayang-bayang macam apa kehidupan di pondok pesantrebahasa yang di maanfaatkan layak adab, bonus bahasa arab dengan penjabaran arti di memberikan pembaca pandangan anyar. Banyak serta di jumpai kata-kata dorongan yang selaku tidak langsung menciptakan hati pembaca tergerak buat makin menaikkan ikhtiar cakap dalam melatih diri atau bergerak.