Dengan berkembangnya digitalisasi, nampak pula banyak perusahaan Digital Marketing Agency di Indonesia. Lalu bagaimana langkah pilih Digital Marketing Agency?
1. Reputasi perusahaan agensi
Tentu saja reputasi dari perusahaan Digital Marketing Agency harus diperhatikan. Selain itu, sebagai pemilik bisnis, pasti harus lihat bagaimana perusahan Digital Agency Indonesia bekerja, keadaan team profesional yang dimiliki, pengalaman kerja dan portofolio dari perusahaan itu sendiri. Dengan banyak ragam pengalaman kerja, pemilik bisnis mampu lihat konsep-konsep yang relevan dan berkualitas untuk perusahaan yang dimiliki.
Reputasi dan penghargaan yang dimiliki oleh perusahaan Digital advertising agency jakarta pasti dapat jadi nilai plus. Salah satu agensi digital independen terbesar di Indonesia, RedComm, sudah menerima berbagai penghargaan, layaknya “Agency of The Year” di th. 2018, 2019, dan 2020 oleh Campaign Asia’s Agency of The Year. Mendapatkan penghargaan bergengsi layaknya ini jadi bukti RedComm sebagai agensi yang bonafit dan professional di bidangnya.
2. Teknologi yang digunakan perusahaan agensi
Pemilik bisnis juga mampu melacak memahami teknologi apa yang digunakan oleh perusahaan Digital Marketing Agency. Sebenarnya, di platform digital sudah tersedia berbagai analytic tools untuk insight sebagai bagian dari fasilitas perusahaan agensi dalam mengelola digital marketing.
Namun, kecuali perusahaan agensi mampu mengembangkan teknologi sendiri untuk kesimpulan dan pengelolaan platform digital. Agensi besar layaknya RedComm sudah mengembangkan tools sendiri yakni machine learning RED Miles.
RED Miles yang dikenalkan oleh RedComm terhadap bulan Maret 2021, merupakan tools teranyar yang dimiliki RedComm untuk meningkatkan efektifitas langkah komunikasi brand yang dikelola oleh RedComm di fasilitas sosial. RED Miles (Redcomm Machine Learning for Engagement on Social) adalah teknologi machine learning dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk menolong brand merancang langkah komunikasi berbasis data, sehingga membuahkan output yang lebih cost-efficient dan efektif di social media.